Saat Cerutu Jadi Diplomasi Budaya: Kisah Taru Martani Curi Perhatian di Panggung TEI 2025
- account_circle siaran pers
- calendar_month Sen, 20 Okt 2025
- comment 0 komentar

Taru Martani produsen cerutu dari Jogja ramaikan Trade Expo Indonesia. (istimewa)
TERAS MALIOBORO–Di tengah riuh rendah ribuan produk modern yang memadati Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, stan PT Taru Martani menawarkan sesuatu yang berbeda: sebuah etalase warisan budaya. Produsen cerutu tertua asal Yogyakarta ini tidak hanya datang untuk berbisnis, tetapi mengemban misi sebagai “duta budaya” yang membawa narasi sejarah dan kebanggaan industri kreatif lokal ke panggung dunia.
Kehadiran Taru Martani, sebagai satu-satunya produsen cerutu milik Pemerintah Daerah DIY, menjadi simbol kuat bahwa warisan industri berusia lebih dari seabad mampu bersaing dan mencuri perhatian di pameran dagang terbesar Indonesia yang baru saja berakhir Minggu (19/10/2025).
Misi Diplomasi Budaya Lewat Cerutu
Bagi Taru Martani, setiap gulungan cerutu adalah sebuah cerita. Inilah pesan yang ingin mereka sampaikan kepada para pelaku bisnis internasional. Direktur Utama PT Taru Martani, Widayat Joko Priyanto, menegaskan bahwa partisipasi mereka di TEI kali ini memiliki misi yang lebih luhur daripada sekadar promosi.
“Keikutsertaan kami bukan sekadar promosi produk, tetapi juga upaya memperkenalkan cerutu sebagai bagian dari warisan budaya dan industri kreatif Indonesia ke pasar global,” ujar Widayat.
Ia menambahkan, ini adalah pembuktian bahwa produk dari daerah, dengan segala keaslian dan nilai sejarah yang dimilikinya, mampu berdiri tegak di panggung internasional dan mengharumkan nama Yogyakarta.
Aroma Khas yang Pukau Dunia
Daya tarik utama yang memukau para pengunjung adalah kualitas produk itu sendiri. Taru Martani memamerkan berbagai varian cerutu unggulan yang dikenal memiliki aroma dan karakter khas, hasil dari proses linting tradisional yang dipertahankan oleh para perajin berpengalaman sejak 1918.
Banyak pengunjung dan calon pembeli dari luar negeri menunjukkan ketertarikan mendalam, bukan hanya pada rasa, tetapi juga pada cerita di balik proses produksinya yang memadukan teknik warisan dengan standar mutu modern.
Sebagai perusahaan milik daerah yang telah melintasi zaman, Taru Martani terus menunjukkan relevansinya. Partisipasi di TEI menjadi bukti nyata dari inovasi yang terus mereka lakukan, mulai dari upaya memperluas pasar ekspor, memperkuat kolaborasi dengan petani tembakau lokal, hingga mengedepankan prinsip keberlanjutan. (*)
- Penulis: siaran pers
- Editor: warjono






Saat ini belum ada komentar