Saemen Fest 2025: Reuni, Kolaborasi, dan Harmoni dari Yogyakarta
- account_circle Chaidir
- calendar_month Sel, 28 Okt 2025
- comment 0 komentar

Jumpa pers Saemen 2025
TERAS MALIOBORO – Gelaran festival musik tahunan Saemen Fest 2025 resmi mengumumkan daftar penampil lengkapnya (full line up) dalam sebuah konferensi pers yang sarat kehangatan dan keakraban. Acara peluncuran tersebut diselenggarakan di Warung Maknani, Ling-Lung Institute of Beings (LIB) Yogyakarta, pada Selasa (28/10), menandai dimulainya rangkaian perayaan musik yang mengusung tagline khasnya: “Distorsi dalam Harmoni.”
Festival yang digagas oleh Hectic Creative ini dijadwalkan kembali memadati Lapangan Parkir Stadion Mandala Krida Yogyakarta pada 14 Desember 2025, dengan janji menghadirkan pengalaman audio-visual yang melampaui tahun-tahun sebelumnya. Setelah sukses besar pada 2024 dengan lebih dari 8.000 penonton, Saemen Fest kini tampil lebih matang, membawa semangat kolaboratif yang menjadi ciri khasnya.
Festival Director Saemen Fest 2025, Gerfian Riandra, memaparkan visi filosofis di balik acara ini, yang berakar dari bahasa Jawa. “Saemen berasal dari kata *sae* yang berarti baik. Semangatnya adalah menyebarkan hal-hal baik melalui musik. Bagi kami, Saemen Fest bukan sekadar panggung hiburan, tetapi ruang temu musisi lintas generasi dan genre,” ujar Gerfian, menegaskan arah festival yang berpijak pada nilai-nilai lokal dan kebersamaan.
Komitmen Saemen Fest untuk menebar “hal baik” terwujud dalam pembagian dua panggung utama. Echo Stage akan menampilkan musisi besar dan penampil utama dengan tata suara terbaik, sementara Imba Space, hasil kolaborasi dengan kolektif lokal Simak Siar, didesain sebagai ruang diskusi, showcase, dan wadah ekspresi musisi lokal bertalenta. Kedua panggung ini menjadi simbol keseimbangan antara bisingnya distorsi dan harmoni dalam kolaborasi kreatif.
Daftar penampil tahun ini dipenuhi nama-nama besar seperti Hindia, Feast, Vierratale, Jenny, Majelis Lidah Berduri (MLDB), The Kick, Morfem, dan 510. Namun, yang paling menyita perhatian adalah reuni dua nama legendaris dari Yogyakarta: Jenny dan Majelis Lidah Berduri (MLDB, sebelumnya dikenal sebagai Melancholic Bitch).
Jenny, band yang lahir dari malam keakraban mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI)—kini ISI Yogyakarta—dikonfirmasi akan tampil setelah lama vakum dari panggung musik. “Salah satu sorotan utama tahun ini adalah kembalinya band legendaris Jenny. Kolaborasi Jenny dengan Majelis Lidah Berduri ini menjawab spekulasi yang beredar selama sebulan terakhir. Saemen Fest 2025 menjadi momentum reuni musikal antara Jenny dan para penggemarnya, sekaligus mengakui kontribusi historis mereka terhadap lahirnya FSTVLST,” terang Gerfian Riandra.
Semangat kolaborasi juga merambah ke peluncuran *official merchandise*, hasil kerja sama dengan seniman visual ternama, Sirin Farid Stevy. Sosok yang dikenal di balik kolaborasi visual FSTVLST dan The Adams pada Saemen Fest 2024 ini kembali dihadirkan untuk mengintegrasikan seni rupa ke dalam ekosistem festival. Peluncuran merchandise ditandai dengan simbolik pengenaan blangkon oleh Gerfian, Sirin, Yossy Herman Susilo, dan Aji Wibowo—sebuah gestur yang menegaskan identitas kultural Yogyakarta.
Dengan perpaduan seni, musik, dan semangat lokal, Saemen Fest 2025 kembali membuktikan dirinya bukan sekadar festival musik. Ia adalah wadah pertemuan energi kreatif yang terus hidup, menumbuhkan kolaborasi lintas disiplin yang menjadi denyut nadi ekosistem musik Yogyakarta. Setelah sukses gemilang di Mandala Krida tahun lalu, Saemen kembali dengan visi yang lebih berani: menciptakan distorsi yang berpadu dalam harmoni. (***)
- Penulis: Chaidir






Saat ini belum ada komentar