“Tarik Mang”. Andong Wisata Yogyakarta Kini Terima QRIS, Padukan Tradisi dan Teknologi
- account_circle Warjono
- calendar_month Jum, 7 Nov 2025
- comment 0 komentar

Andong wisata di Yogyakarta, kini mulai menerapkan sistem pembayaran digital QRIS. (istimewa)
TERAS MALIOBORO–Transportasi tradisional khas Yogyakarta, andong wisata, kini resmi bertransformasi ke era digital. Dalam sebuah langkah kolaboratif yang signifikan, Bank Indonesia (BI) D.I.Yogyakarta, Bank Pembangunan Daerah D.I.Yogyakarta (BPD DIY), dan Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan Program Digitalisasi Andong Wisata Kota Yogyakarta pada Rabu (5/11/2025). Inisiatif ini menandai tonggak penting dalam memperkuat ekosistem ekonomi digital daerah dan mendorong pariwisata berkelanjutan yang berbasis inovasi.
Peluncuran yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Pemkot, BI, BPD DIY, Dinas Pariwisata, hingga 60 kusir andong, menunjukkan komitmen nyata untuk menyatukan warisan budaya dengan kemudahan teknologi.
Jawab Kebutuhan Milenial dan Wisatawan
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY menegaskan bahwa digitalisasi ini merupakan keniscayaan di tengah dominasi Generasi Milenial dan Gen Z yang lebih memilih transaksi nontunai.
“Dengan QRIS, transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan efisien. Para kusir andong kini tak hanya menjadi ikon budaya, tetapi juga pelaku ekonomi digital yang berdaya,” ujarnya.
Total 100 andong wisata saat ini sudah terintegrasi dengan kanal pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Artinya, wisatawan domestik maupun mancanegara (termasuk dari negara mitra cross-border QRIS) dapat membayar ongkos andong hanya dengan memindai kode, menggunakan aplikasi pembayaran apa pun yang berizin BI.
Peluang Ekonomi Baru dan Penguatan Citra Smart City
Walikota Yogyakarta menyambut baik dukungan ini, menyebut andong sebagai simbol kebudayaan dan daya tarik wisata. Melalui digitalisasi, tradisi tidak hanya dilestarikan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Adapun dampak yang diharapkan dari program ini antara lain Peningkatan Efisiensi Transaksi lantaran wisatawan tidak perlu repot mencari uang tunai atau kembalian. Kemudian Dampak Ekonomi Nyata berupa Transaksi digital membantu pencatatan keuangan kusir dan membangun credit profile serta Penguatan Citra Yogyakarta makin kokoh sebagai Smart City yang mampu memadukan kearifan lokal dengan modernitas.
Mendorong Adopsi Digital
Untuk mempercepat adopsi dan literasi digital di kalangan kusir, Bank Indonesia, BPD DIY, dan Pemkot Yogyakarta akan menggelar Kompetisi Transaksi QRIS bagi Kusir Andong hingga Desember 2025.
Program ini bukan hanya sebatas pemasangan QRIS, tetapi juga merupakan langkah awal menuju pembinaan berkelanjutan dalam literasi digital, manajemen keuangan, dan promosi wisata berbasis teknologi hingga akhir tahun 2026.
Diharapkan, Andong Yogyakarta akan menjadi contoh sukses integrasi budaya dan digitalisasi di tingkat nasional, yang selanjutnya akan diperluas ke sektor pariwisata lain, seperti kuliner tradisional dan wisata kesehatan. (*)
- Penulis: Warjono






Saat ini belum ada komentar