Bank Mandiri Dorong Laju Ekonomi Hijau dengan Dukung Transisi Energi Bersih di Indonesia
- account_circle Suryawan
- calendar_month Kam, 4 Des 2025
- comment 0 komentar

TERAS MALIOBORO – Bank Mandiri kembali menegaskan posisinya sebagai motor pendukung transisi energi bersih di Indonesia. Hingga Kuartal III tahun 2025, pembiayaan berkelanjutan untuk sektor energi terbarukan sudah tembus Rp13 triliun. Itu berarti, naik 29 persen secara tahunan.
Angka tersebut menjadi bukti, bagaimana Mandiri semakin agresif mendorong agenda ekonomi hijau yang kini menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Senior Vice President Environmental, Social, and Governance Group Bank Mandiri Monica Yoanita Octavia menyebut, langkah tersebut bukan sekadar tren, tetapi komitmen. Ia menegaskan, Bank Mandiri memastikan arah pembiayaannya selalu sejalan dengan kebijakan pemerintah.
“Sebagai bank nasional, kami melihat target transisi energi sebagai mandat bersama. Karena itu, kami secara konsisten mengikuti kebijakan dan roadmap Pemerintah, mulai dari Program Strategis Nasional hingga rencana transisi energi dalam RUPTL, RUKN, serta berbagai kebijakan di sektor energi lainnya,” ujar Monica, Kamis (4/12/2025).
Menurut Monica, keselarasan tersebut sangat penting agar kontribusi Bank Mandiri terhadap target dekarbonisasi Indonesia semakin kuat.
“Dengan menjaga keselarasan ini, Bank Mandiri memperkuat kontribusi terhadap target dekarbonisasi Indonesia serta memastikan pertumbuhan portofolio hijau kami mendukung percepatan transisi energi dan pembangunan berkelanjutan nasional,” lanjutnya.
Monica juga menekankan, pembiayaan energi terbarukan bukan hanya soal menekan emisi. Namun juga memperluas ruang gerak Mandiri untuk memperkuat transformasi bisnis hijau di tanah air. Bank tidak hanya fokus pada korporasi besar, tetapi ikut membangun kekuatan di seluruh rantai pasoknya.
“Pembiayaan yang kami berikan tidak hanya berfokus pada proyek besar pada korporasi, tetapi juga dirancang untuk memperkuat seluruh ekosistem pendukungnya. Mulai dari rantai pasok hingga pelaku usaha di lapisan berikutnya. Dengan pendekatan menyeluruh tersebut, kami ingin memastikan ekosistem energi terbarukan tumbuh secara merata, terintegrasi, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Pendekatan menyeluruh tersebut tercermin dari beragam proyek EBT yang dibiayai Mandiri. Mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), embangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLT Mini Hydro/ PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLT Biomass), hingga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP panas bumi).
Mandiri juga ikut mendorong penguatan industri pendukung. Seperti manufaktur panel surya dan fasilitas pengolahan biodiesel.
Secara keseluruhan, total pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri sampai Kuartal III tahun 2025 mencapai Rp310,05 triliun. Itu artinya, terjadi pertumbuhan 8,7 persen YoY. Dari angka tersebut, pembiayaan hijau menyumbang Rp159 triliun, naik 12 persen YoY, dengan pangsa pasar di atas 35 persen di antara empat bank besar nasional.
Sektor prioritas seperti produk eco-efficient tumbuh 40 persen dengan nilai Rp13,2 triliun, energi terbarukan naik 29 persen menjadi Rp13 triliun, dan transportasi bersih melesat 35 persen menjadi Rp9,7 triliun.
Dengan capaian tersebut, Bank Mandiri semakin kokoh sebagai salah satu sustainability leaders di industri keuangan. Langkah agresif mereka dalam pembiayaan energi bersih sekaligus menegaskan dorongan nyata menuju ekonomi rendah karbon yang inklusif dan berkelanjutan. (*)
- Penulis: Suryawan






Saat ini belum ada komentar