Kepala Perpusnas Akui Literasi Belum Memuaskan, Gelar Festival dan Gempur Penjuru Negeri dengan Buku
- account_circle Warjono
- calendar_month Sel, 28 Okt 2025
- comment 0 komentar

Pembukaan kegiatan Festival Literasi Perpusnas 2025. (istimewa)
TERAS MALIOBORO–Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) secara resmi membuka Festival Literasi Perpusnas 2025 dengan sebuah pesan kuat. Di satu sisi, acara ini menjadi ajang apresiasi bagi para pegiat literasi. Di sisi lain, Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, memberikan catatan jujur bahwa perjuangan membangun budaya baca di Indonesia masih jauh dari kata memuaskan.
Mengusung tema “Literasi Untuk Inspirasi Indonesia”, festival ini menjadi momentum untuk menyatukan kekuatan sekaligus menegaskan dukungan nyata terhadap agenda Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia.
Tantangan di Tengah Arus Digital
Di hadapan awak media, Aminudin Aziz tidak menutupi tantangan yang ada. Ia mengakui bahwa di tengah derasnya arus informasi digital, literasi menjadi kunci fundamental untuk membangun manusia Indonesia yang kritis dan berkarakter.
“Kita ingin menyatukan program yang dibuat perpustakaan agar bisa dirasakan masyarakat,” terang Amin.
Ia secara khusus menyoroti peran vital media dalam menyebarkan gema literasi. “Tanpa pemberitaan, persoalan literasi yang masih penuh tantangan ini tidak akan menjadi perhatian. Meskipun pembangunan literasi belum memuaskan, ini bukan akhir,” tegasnya.
Jemput Bola: dari Desa hingga Lapas
Menjawab tantangan tersebut, Amin menjelaskan bahwa Perpusnas kini tidak lagi pasif menunggu. Mereka secara agresif “menjemput bola” dengan program-program yang menyentuh langsung ke akar rumput.
“Perpusnas hingga kini sudah banyak menggulirkan bantuan bahan bacaan bermutu. Buku-buku bacaan ini kami sampaikan ke desa, taman baca masyarakat, rumah ibadah, dan bahkan lembaga pemasyarakatan (lapas),” jelas Amin.
Menurutnya, buku bacaan yang berkualitas adalah dasar utama untuk menggerakkan minat baca. Ia pun mengapresiasi keterlibatan masyarakat yang kini jauh lebih besar dalam membantu gerakan ini.
Merayakan Literasi dengan Seni
Festival Literasi 2025 sendiri menjadi panggung bagi para pegiat literasi dari berbagai daerah untuk unjuk gigi. Jauh dari kesan kaku, festival ini menghadirkan ragam penampilan edukatif dan inspiratif.
Masyarakat disuguhi penampilan drama musikal, pertunjukan teater, monolog literasi, hingga musikalisasi puisi. Uniknya, banyak penampil adalah para peserta lomba yang datang mewakili provinsinya masing-masing.
Melalui festival ini, Perpusnas mengajak publik untuk memaknai ulang arti literasi. Bukan sekadar kemampuan teknis membaca, melainkan kemampuan utuh untuk memahami, menafsirkan, dan menggunakan informasi demi meningkatkan kualitas hidup dan memperkokoh jati diri bangsa. (*)
- Penulis: Warjono






Saat ini belum ada komentar