Magister Sosiologi UMM Bekerja Sama dengan FKUB Kota Magelang
- account_circle Suryawan
- calendar_month Sel, 21 Okt 2025
- comment 0 komentar

TERAS MALIOBORO – Program Studi Magister Sosiologi pada Direktorat Program Pascasarjana (DPPS) Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan FGD (Focus Group Discussion) tentang Peran, Permasalahan, dan Tantangan FKUB dalam Memperkuat Kota Moderasi Beragama. Kegiatan ini digelar di Ruang Pertemuan Lantai 2, Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang, Senin (20/10/2025). Pada kesempatan tersebut, dua birokrat dan 13 pengurus dan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) hadir dalam kegiatan tersebut.
Rachmad K.Dwi Susilo Ph.D, Ketua Program Studi Magister Sosiologi DPPS Universitas Muhammadiyah Malang hadir sebagai pemantik diskusi tersebut. Menurut Rachmad, FGD bertujuan mengajak FKUB untuk memperkuat moderasi beragama dengan menciptakan tata kelola kolaboratif (collaborative governance) lokal. Dengan tata kelola tersebut, capaian pekerjaan bisa diukur dan pemberdayaan sosial dan agama semakin kuat.
Sementara itu, Ketua FKUB Kota Magelang KH. Achmad Rifai mengapresiasi FGD ini mengingat Magelang memiliki indeks kota toleran (IKT) ke-4 se-Indonesia. Ia mengatakan, program dan capaian program FKUB kota ini sejatinya menjadi “tantangan bersama” warga kota.
“FKUB sudah membuat banyak kerja sama dengan instansi pemerintah dengan lembaga pendidikan. Kita berharap, tahun depan peringkat kita naik ke 1 atau 2,” kata KH Rifai berharap.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, Eksosbud, dan Agama Bakesbangpol Kota Magelang Agus Suhartono, S.E., M.Si, menyatakan, tanggung jawab FKUB tidak ringan, karena menjaga kerukunan bukan pekerjaan mudah. Dibanding pembangunan fisik, pembangunan manusia itu mencetak mindset manusia yang tidak bisa setahun dua tahun.
Kegiatan ini diharapkan meningkatkan kapasitas keorganisasian FKUB dan simpul-simpul moderasi lain di Kota Magelang. Seperti kampung religi, kampung sadar kerukunan beragama, kampung moderasi, ormas Islam, dan dinas-dinas pemerintah.
Dari sisi akademis, kegiatan ini akan menemukan model tata kelola kolaborasi berbasis pemberdayaan dalam memperkuat kebijakan kota moderasi. Sedangkan dari sisi kebijakan pemerintah, FGD akan melahirkan ide-ide besar untuk peningkatan indeks kota toleran, sehingga masuk tiga besar.(*)
- Penulis: Suryawan






Saat ini belum ada komentar