Program Ketahanan Pangan, LAZISMU Bersama MPM dan BPRS HIK MSI Realisasikan Perkebunan Pisang Kepok Kuning di Nanggulan
- account_circle Warjono
- calendar_month Sel, 18 Nov 2025
- comment 0 komentar

Seremoni peresmian Kampung Berkemajuan, dengan program penanaman bibit pisang kepok kuning di Nanggulan Kulon Progo. (istimewa)
TERAS MALIOBORO–Program pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal bertajuk “Kampung Berkemajuan” resmi diluncurkan di Dusun Grubug, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo. Inisiatif kolaboratif ini ditandai dengan seremonial penanaman 1.000 bibit pisang kepok kuning pada Minggu (16/11), yang melibatkan LAZISMU DIY, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PWM DIY, dan BPRS HIK MCI.
Kegiatan ini berfokus pada peningkatan kemandirian pangan dan penguatan ekonomi warga. Turut hadir dan memberikan dukungan penuh, Bupati Kulon Progo Dr. R. Agung Setyawan serta jajaran pimpinan Muhammadiyah dan pemerintah daerah setempat.
Ketua Badan Pengurus LAZISMU DIY, Jefree Fahana, menegaskan bahwa kebun pembibitan pisang kepok kuning di Grubug kini didapuk menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Konsepnya tidak hanya berhenti pada penanaman.
“Kebun ini tidak hanya menyediakan bibit pisang, tetapi mendorong seluruh bagian tanaman dimanfaatkan. Buah, batang, hingga bonggolnya dapat diolah menjadi produk pangan bernilai ekonomi,” ujar Jefree.
Ia menambahkan, program keberlanjutan akan berfokus pada penguatan UMKM olahan pisang serta jaringan pemasarannya, menunjukkan komitmen dari hulu ke hilir.
Dukungan finansial dan ekologis juga disuarakan oleh Mushoniful Agustian, Direktur Operasional dan Kepatuhan BPRS HIK MCI. “Kami berharap kegiatan ini memberi dampak ekologis, sosial, dan ekonomi, serta menjadi bagian dari ekonomi hijau berkelanjutan,” ungkapnya, mengapresiasi sinergi dana zakat dan infak yang mampu mewujudkan program nyata ini.
Bupati Dukung Optimasi Tanah Wakaf
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, secara langsung mengapresiasi dan mendukung penuh program ini. Ia menegaskan pentingnya mempertahankan sektor pertanian sebagai sumber kemandirian masyarakat dan meminta agar tanah wakaf Muhammadiyah dapat dioptimalkan.
“Petani adalah pejuang yang memastikan kita bisa makan. Tanah wakaf Muhammadiyah yang luas harus dioptimalkan sebelum dialihfungsikan untuk pembangunan,” tegas Agung Setyawan, seraya membuka ruang kolaborasi lebih luas antara Pemerintah Kabupaten dan Muhammadiyah dalam pengembangan pertanian.
Cahyono, Wakil Ketua PWM DIY, menambahkan bahwa program ini merupakan praktik nyata dari Risalah Islam Berkemajuan, yang menekankan kepedulian terhadap alam dan penguatan ekonomi warga.
“Dukungan pemerintah menunjukkan bahwa Kampung Berkemajuan adalah program strategis yang layak menjadi percontohan,” jelasnya.
Seremonial penanaman 1.000 bibit pisang ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat ekosistem pemberdayaan di Nanggulan, yang kemudian dilanjutkan dengan pengajian akbar di Masjid Muttaqin dengan pembicara Ketua PWM DIY, Dr. H. Muhammad Ikhwan Ahada. (*)
- Penulis: Warjono






Saat ini belum ada komentar