Lebih Brutal dan Gelap: Janur Ireng Ungkap Akar Konflik Keluarga Atmojo, Tayang di Bioskop 24 Desember
- account_circle Warjono
- calendar_month Ming, 30 Nov 2025
- comment 0 komentar

Kimo Stamboel sutradara film Janur Ireng bersama Gisellma Firmansyah memberikan keterangan terkait kesiapan Film Janur Ireng merebut penonton mulai 24 Desember 2025 mendatang. (warjono/terasmalioboro.id)
TERAS MALIOBORO–Sutradara horor kenamaan, Kimo Stamboel, kembali ke layar lebar dengan film terbarunya, Janur Ireng, sebuah prequel yang mengungkap latar belakang kelam di balik kisah mengerikan Sewu Dino. Film yang diadaptasi dari novel bestseller karya SimpleMan ini diproduksi oleh MD Pictures dan dijadwalkan tayang di bioskop pada 24 Desember 2025.
Janur Ireng menjanjikan nuansa yang lebih brutal dan gelap dibandingkan pendahulunya, dengan fokus utama pada kekuatan mistis dan konflik keluarga yang intens.
Berbeda dengan Sewu Dino, cerita Janur Ireng mundur ke masa lalu, mengisahkan dua anak yatim piatu, Sabdo dan Intan, yang hidup dalam kemiskinan. Hidup mereka berubah setelah rumahnya terbakar, dan mereka didekati oleh Arjo Kuncoro, seorang saudagar kaya yang mengaku sebagai paman. Namun, di balik tawaran bantuan, Arjo Kuncoro memiliki rencana jahat yang memanfaatkan Sabdo dan Intan, yang pada akhirnya menanamkan benih persaingan dan malapetaka di keluarga tersebut.
Disutradarai oleh Kimo Stamboel dan ditulis oleh Oki Kasugi, film ini berusaha mendekati isi buku sambil melakukan penyesuaian yang diperlukan agar narasi visual dapat diterima secara luas oleh penonton.
Kimo Stamboel menjelaskan bahwa film ini lahir dari proses yang cukup unik dan panjang untuk menjawab pertanyaan penonton Sewu Dino. “Banyak pertanyaan dari penonton Sewu Dino akan terjawab di sini. Kenapa Sewu Dino terjadi, prosesnya cukup unik dan panjang. Ada cerita sangat menarik,” ujar Kimo.
Deretan Bintang dan Bloody Christmas
Janur Ireng diperkuat oleh jajaran aktor papan atas, termasuk Rio Dewanto, Marthino Lio, dan Tora Sudiro. Gisellma Firmansyah juga kembali hadir sebagai Dela Atmojo, karakter yang memiliki peran sentral dalam konflik keluarga ini.
Gisellma mengungkapkan bahwa syuting berjalan lancar dan menyenangkan karena kembali bertemu dengan para pemain Sewu Dino. Ia juga mempromosikan penayangan film ini yang bertepatan dengan momen Natal.
“Tayang jelang Natal. Kami bisa merayakan dengan Janur Ireng. Ini seperti Bloody Christmas,” kata Gisellma, menjanjikan pengalaman horor yang mencekam.
Dela Atmojo juga menambahkan, perbandingan dengan film sebelumnya akan menguntungkan Janur Ireng. “Kenapa nonton? Lebih brutal, lebih menyeramkan dari Sewu Dino,” tegasnya, menyoroti bahwa yang membedakan film ini adalah ceritanya yang sangat menarik, berpusat pada persaingan dan keributan keluarga yang bisa saling menjatuhkan.
Kimo Stamboel menambahkan, Janur Ireng sudah mendapat sensor untuk klasifikasi usia 17 tahun ke atas, namun dirancang agar penonton yang belum menyaksikan Sewu Dino pun tetap dapat menikmati alur ceritanya secara utuh. (*)
- Penulis: Warjono






Saat ini belum ada komentar