Literasi Sejak Dini: Anak-anak KB-TK Islam Al Azhar 55 Wonosari Belajar dari Para Pahlawan Profesi
- account_circle Chaidir
- calendar_month Jum, 31 Okt 2025
- comment 0 komentar

TERAS MALIOBORO – Kamis pagi, 30 Oktober 2025, gedung KB-TK Islam Al Azhar 55 Wonosari dipenuhi tawa ceria anak-anak. Mereka tampak antusias mengikuti puncak Bulan Bahasa bertema “Dari Kata-kata ke Cita-cita.” Acara ini bukan sekadar perayaan bahasa, tetapi juga upaya mengenalkan literasi dan cita-cita sejak dini melalui pengalaman belajar yang menyenangkan.
Empat tamu istimewa hadir di tengah anak-anak: seorang polisi, dokter umum, make up artist (MUA), dan masinis. Keempatnya merupakan wali murid yang dengan semangat berbagi kisah profesi mereka. Anak-anak menyimak penuh rasa ingin tahu—bagaimana menjaga keselamatan, menolong pasien, mempercantik wajah, hingga mengendarai kereta api. Dari cerita sederhana itu, imajinasi mereka tumbuh, menumbuhkan rasa ingin tahu dan mimpi yang lebih besar.
Menambah semarak acara, Perpustakaan Daerah Gunungkidul turut menghadirkan mobil perpustakaan keliling. Anak-anak berkesempatan membaca langsung buku-buku bergambar, mengenal dunia melalui warna dan cerita. Kegiatan yang dikoordinasi oleh Alifian Toufik Zuhra Dewantara, S.Sn., ini dirancang untuk menghubungkan literasi dengan pengalaman hidup nyata agar anak-anak melihat membaca bukan sekadar kegiatan, tapi sebuah petualangan menuju cita-cita.
Baca Juga : Turis Asing Drop, Wali Kota Yogyakarta Jawab dengan “10 Event Internasional Berkualitas”
Kepala KB-TK Islam Al Azhar 55 Wonosari, Tri Wahyuni Kurniasih, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi sarana penting untuk menumbuhkan minat baca dan semangat belajar sejak dini. “Kami ingin anak-anak mengenal berbagai profesi dan memahami bahwa setiap cita-cita dimulai dari kata-kata dan pengetahuan. Dengan cara ini, literasi menjadi sesuatu yang hidup dalam keseharian mereka,” ujarnya.
Tri Wahyuni juga mengapresiasi keterlibatan para orang tua dan Perpustakaan Daerah Gunungkidul yang mendukung program literasi sekolah. “Kami percaya, sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat adalah kunci untuk membangun generasi pembelajar yang cinta literasi,” tambahnya. Puncak Bulan Bahasa itu pun berakhir dengan keceriaan, meninggalkan kenangan manis dan semangat baru bagi anak-anak untuk terus membaca, menulis, dan bermimpi. ***
- Penulis: Chaidir






Saat ini belum ada komentar