QRIS DIY Tembus Rp 41,09 Triliun: Didominasi UMKM, Kunci Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta
- account_circle Warjono
- calendar_month Kam, 13 Nov 2025
- comment 0 komentar

Kepala Perwakilan BI DIY, Sri Darmadi Sudibyo. (warjono/terasmalioboro.id)
TERAS MALIOBORO–Transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatatkan lonjakan fantastis, menjadi indikator utama akselerasi digitalisasi ekonomi di daerah. Data terbaru dari Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DIY menunjukkan, total nominal transaksi QRIS secara kumulatif telah menembus angka Rp41,09 triliun hingga September 2025, dengan pertumbuhan meroket hingga 237,19% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Darmadi Sudibyo, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh adopsi yang masif, terutama dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang memposisikan Yogyakarta sebagai salah satu lokomotif ekonomi digital di Pulau Jawa.
Pertumbuhan Melesat, Nominal dan Volume Melampaui 200%
Angka pertumbuhan QRIS di DIY menunjukkan penerimaan yang sangat kuat dari masyarakat dan pelaku usaha. Secara rinci hingga September 2025:
Nominal Transaksi: Total mencapai Rp41,09 triliun, dengan laju pertumbuhan mencapai 237,19% (yoy).
Volume Transaksi: Tercatat sebanyak 486 juta transaksi, melesat 274,01% (yoy).
Jumlah Merchant: Mencapai 987.737 merchant atau pelaku usaha, tumbuh 21,24% (yoy).
Jumlah Pengguna: Tembus 980.591 pengguna, dengan pertumbuhan 7,42% (yoy).
Usaha Mikro Jadi Tulang Punggung Digitalisasi
Fakta paling menarik adalah dominasi Usaha Mikro (UMI) dalam ekosistem QRIS DIY. Profiling kategori merchant menunjukkan bahwa 59,24% dari total merchant QRIS di DIY berasal dari kategori UMI.
Inklusi digital yang kuat pada sektor UMI ini menunjukkan keberhasilan Bank Indonesia dalam memastikan bahwa manfaat digitalisasi sistem pembayaran dinikmati hingga ke level usaha terkecil. Hal ini sangat relevan mengingat UMKM merupakan fondasi utama ekonomi lokal.
Secara spasial, penyebaran merchant QRIS terkonsentrasi di:
Sleman (40,38%).
Bantul (26,71%).
Yogyakarta (20,78%).
Inovasi Perluasan Jangkauan: Transportasi hingga Lintas Batas
Untuk semakin memperluas ekosistem, KPw BI DIY gencar melakukan berbagai inisiatif, termasuk:
Digitalisasi Transportasi: Bank Indonesia telah meluncurkan QRIS TAP di sektor transportasi DIY pada 4 Agustus 2025. Selain itu, program DIGIJOG (Digitalisasi TransJogja – Gerakan Naik TransJogja Pakai QRIS) dan Launching QRIS Andong juga dilakukan untuk digitalisasi transportasi.
QRIS Cross Border: DIY menjadi bagian dari ekosistem pembayaran lintas batas, memungkinkan pengguna QRIS bertransaksi di negara-negara mitra seperti Singapura, Malaysia, Jepang, dan Thailand.
Edukasi dan Kampanye: Berbagai kampanye seperti Jogja QRIStimewa Run, Kompetisi Panggung QRAPYAK, dan program edukasi literasi digital KUMRISIK (Kumpul Bersama Edukasi QRIS di Komunitas Pendidikan) terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik.
Perluasan pemanfaatan QRIS juga menyentuh sektor lain seperti pariwisata, keagamaan, pendidikan, dan layanan publik, yang memperkuat ekosistem digitalisasi di seluruh lini kehidupan masyarakat DIY. (*)
- Penulis: Warjono






Saat ini belum ada komentar