Tak Perlu Ribet, Resep Sederhana Ini Berhasil Menurunkan Prevalensi Stunting Gunungkidul ke 16,62 Persen
- account_circle Warjono
- calendar_month Kam, 30 Okt 2025
- comment 0 komentar

Ilustrasi
TERAS MALIOBORO–Gunungkidul membuktikan inovasi lokal adalah kunci sukses melawan stunting. Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan Gerakan Ayah Teladan yang diluncurkan pemerintah daerah membuahkan hasil luar biasa, membuat prevalensi stunting anjlok signifikan.
Wakil Bupati Gunungkidul sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS), Joko Parwoto, mengumumkan penurunan drastis prevalensi stunting di Bumi Handayani. Angka prevalensi yang tahun 2023 tercatat 22,2 persen, turun menjadi 19,7 persen di tahun 2024.
“Untuk tahun ini (2025), penurunan stunting kita ada di angka 16,62 persen. Ini pencapaian yang luar biasa berkat kekompakan semua pihak,” kata Joko Parwoto dalam acara peluncuran Program Genting di Kapanewon Rongkop, Kamis (30/10/2025).
Kekuatan Sentuhan Personal “Orang Tua Asuh”
Joko Parwoto menjelaskan, keberhasilan ini tidak lepas dari Program Genting yang kini sudah diresmikan di seluruh 18 kapanewon, dengan Rongkop menjadi lokasi terakhir. Program ini dirancang untuk mendorong partisipasi langsung dari masyarakat, komunitas, hingga perusahaan.
“Di sini peran orang tua asuh kita hadirkan. Mereka berkomitmen memberikan bantuan gizi, seperti ayam dan sayuran, serta melakukan pendampingan langsung bagi warga yang berisiko stunting,” paparnya.
Pendekatan peer-to-peer ini dinilai memiliki dampak yang sangat baik karena mampu menyadarkan masyarakat bahwa stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata.
Investasi Masa Depan
Joko Parwoto menekankan perlunya konvergensi dan kekompakan antara pemerintah, masyarakat, lembaga, dan perusahaan. Ia menginginkan adanya pemahaman bersama bahwa program Genting adalah program penyadaran.
“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga tantangan pembangunan manusia dan investasi masa depan. Ini yang perlu sama-sama kita pahami,” tegasnya.
Dukungan kolektif terlihat nyata di lapangan. Panewu Kapanewon Rongkop, Edy Sedono, menambahkan bahwa pencegahan stunting di wilayahnya melibatkan berbagai elemen, mulai dari penggunaan aplikasi Elsimil, pendampingan calon pengantin dan ibu hamil, posko konseling, hingga pemenuhan air bersih.
“Yang paling menonjol adalah meningkatnya jumlah orang tua asuh yang terlibat aktif,” papar Edy. (*)
- Penulis: Warjono






Saat ini belum ada komentar