Penerbangan Pesawat Besar dan Inovasi Hotel Haji Jadi Kelebihan Embarkasi Haji di YIA
- account_circle Warjono
- calendar_month Kam, 6 Nov 2025
- comment 0 komentar

YIA siap melayani penerbangan haji musim haji 2026. (istimewa)
TERAS MALIOBORO–Setelah melalui proses persiapan panjang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi ditetapkan sebagai embarkasi haji mulai musim haji 2026. Keputusan ini, yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Haji dan Umrah No. 11 Tahun 2025, menjadikan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) sebagai pusat keberangkatan haji modern yang mengedepankan efisiensi dan kenyamanan.
Sekda DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, menjelaskan bahwa salah satu keunggulan utama dipilihnya YIA adalah kapasitas bandara untuk melayani pesawat berbadan lebar (wide body), seperti Boeing 777. Kemampuan ini secara langsung akan menekan biaya operasional dan transportasi haji.
“Dengan menggunakan pesawat berbadan besar, biaya transportasi haji dapat ditekan karena mengurangi jumlah penerbangan yang dibutuhkan. Embarkasi di YIA diproyeksikan bisa menghemat biaya haji secara signifikan,” ujar Ni Made.
Selain efisiensi biaya, Ni Made menambahkan bahwa terbaginya embarkasi juga membuat waktu tunggu dan waktu jemaah di Mekah menjadi lebih efisien, sehingga total biaya hidup dan ongkos haji dapat ditekan.
Inovasi Hotel Haji
DIY juga mencetak sejarah dengan memperkenalkan model “Hotel Haji”—sebuah inovasi baru yang pertama di Indonesia. Alih-alih membangun asrama haji konvensional, DIY bekerja sama dengan hotel-hotel berkualitas di sekitar YIA, seperti Hotel Ibis dan Novotel, untuk menjadi tempat menginap sementara.
“Ini model baru pertama di Indonesia. Kalau hotel standarnya pasti berbeda dan ini memberikan kenyamanan bagi jemaah. Mereka bisa fokus belajar persiapan haji sambil tinggal di fasilitas yang nyaman,” jelas Sekda.
Lokasi hotel yang strategis, didukung akses jalan nasional dan jalan tol yang mudah dari dan menuju YIA, memastikan alur keberangkatan jemaah berlangsung cepat dan minim hambatan. Sistem ini juga memungkinkan seluruh proses keberangkatan dan kepulangan, termasuk penyelesaian urusan imigrasi, terpusat di area yang sama.
Target 8.000 Jemaah dan Kolaborasi Lintas Provinsi
Untuk mengaktifkan embarkasi, DIY harus memenuhi syarat minimal 4.000 jemaah. Dengan kuota awal DIY 3.700 jemaah, jumlah jemaah haji dari embarkasi ini diperkirakan mencapai 8.000 jemaah pada tahun 2026.
Untuk mencapai angka tersebut, DIY telah menjalin kolaborasi dengan Jawa Tengah, khususnya Karesidenan Kedu (meliputi 6 kabupaten), yang berkomitmen untuk bergabung. Hal ini ditegaskan telah mendapat lampu hijau dari Menteri Haji dan Umrah.
Ni Made menegaskan, penambahan embarkasi di YIA ini bertujuan murni untuk memudahkan akses masyarakat tanpa mengganggu pengelolaan yang sudah matang di Solo. Persiapan matang juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk memastikan semua kebutuhan jemaah, mulai dari fasilitas pendukung seperti Puskesmas hingga sentra produk lokal untuk oleh-oleh, dapat terpenuhi optimal. (*)
- Penulis: Warjono






Saat ini belum ada komentar