Bukan Lagi Cara Tradisional, Mahasiswa UNY Ajari Petani Klaten Budidaya Lele “Cerdas” Berbasis IoT
- account_circle Warjono
- calendar_month Rab, 22 Okt 2025
- comment 0 komentar

Mahasiswa UNY melatih petani perikanan di Klaten cara budidaya lele yang cerdas. (Humas UNY)
TERAS MALIOBORO–Pemandangan tak biasa terlihat di Desa Prawatan, Klaten. Sekelompok warga, termasuk ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani, kini tidak lagi beternak lele dengan cara konvensional. Mereka belajar mengatur jadwal pakan lewat aplikasi di ponsel pintar dan memantau kualitas air kolam melalui sensor canggih.
Inilah revolusi kecil yang dibawa oleh tim mahasiswa dari PPK Ormawa BEM FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mereka memperkenalkan sebuah sistem terintegrasi yang mengubah budidaya lele tradisional menjadi lebih modern, efisien, dan menguntungkan.
Simbiosis Cerdas: Lele Hidupi Sayuran, Sayuran Jernihkan Air
Inti dari inovasi ini adalah penggabungan dua metode budidaya yang saling menguntungkan: Bioflok untuk lele dan Hidroponik untuk sayuran. Mahasiswa UNY melatih warga untuk memanfaatkan mikroorganisme “baik” (bioflok) yang bertugas “memakan” kotoran lele, sehingga air kolam tetap jernih tanpa perlu sering dikuras.
Air kaya nutrisi dari kolam lele tersebut kemudian dialirkan untuk menjadi pupuk alami bagi tanaman sayuran hidroponik. Sebaliknya, akar tanaman hidroponik membantu menyaring air, yang kemudian bisa dialirkan kembali ke kolam lele. Ini menciptakan sebuah siklus simbiosis yang cerdas dan minim limbah.
Sentuhan IoT: Hemat Waktu, Hasil Maksimal
Kejutan tidak berhenti di situ. Tim mahasiswa yang terdiri dari Dwi Retno Agustina, Salsabila Maryam, dan Hilal Indra Soerja, menyempurnakan sistem ini dengan sentuhan Internet of Things (IoT). Mereka memasang perangkat feed and care berbasis sensor.
“Inovasi ini memungkinkan pemberian pakan otomatis sesuai jadwal dan pemantauan kualitas air secara real-time melalui perangkat yang terhubung. Ini sangat membantu peternak menghemat waktu sekaligus meningkatkan efisiensi,” jelas Dwi Retno.
Antusiasme Warga dan Apresiasi Lokal
Teknologi yang dibawa dari kampus ini disambut dengan antusiasme luar biasa. Salah seorang anggota Kelompok Wanita Tani mengaku takjub dengan kemudahan yang ditawarkan. “Baru kali ini kami bisa belajar langsung teknologi modern untuk budidaya lele. Kami harap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar desa kami semakin maju,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari PPL Perikanan Kecamatan Jogonalan, Dwi Bodro. “Semoga program ini bisa menambah ekonomi masyarakat. Program yang sangat menarik dengan menggabungkan hidroponik dan bioflok, ditambah lagi ada IoT juga,” katanya.
Didampingi dosen Prof. Dr. Tien Aminatun dan menghadirkan praktisi hidroponik nasional Ahmad Ardan Ardiyanto, program PPK Ormawa UNY ini menjadi bukti nyata bagaimana inovasi dari dunia akademik dapat turun langsung ke masyarakat, mengubah cara kerja tradisional menjadi lebih cerdas dan berkelanjutan. (*)
- Penulis: Warjono






Saat ini belum ada komentar