INACRAFT 2026 Perdana di Yogyakarta, Hadirkan 500 Stan Kerajinan Premium
- account_circle Chaidir
- calendar_month Sel, 25 Nov 2025
- comment 0 komentar

JogjaWow Fashion & Craft Festival #3 di Atrium Plaza Ambarrukmo.
TERAS MALIOBORO – Yogyakarta kembali menegaskan posisinya sebagai kota budaya dan pusat kreativitas nasional. Pada Juli 2026 mendatang, kota ini akan menjadi tuan rumah INACRAFT 2026, sebuah pameran kerajinan berskala besar yang untuk pertama kalinya digelar di luar Jakarta. Perhelatan ini diselenggarakan oleh ASEPHI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan akan berlangsung pada 15–19 Juli 2026 di Jogja Expo Center (JEC).
Sebagai pembuka menuju acara utama, ASEPHI DIY terlebih dahulu menggelar JogjaWow Fashion & Craft Festival #3 di Atrium Plaza Ambarrukmo. Acara yang resmi dibuka pada Selasa (25/11/2025) ini diikuti oleh 72 stan yang menampilkan produk-produk lokal berkualitas ekspor, mulai dari fashion hingga kerajinan khas berbagai daerah.
Ketua Panitia, Ahmad Syifa, menyampaikan bahwa INACRAFT 2026 akan menjadi pameran dengan skala jauh lebih besar. “Nantinya akan ada 500 stan yang memamerkan produk-produk premium dari seluruh Indonesia. Pameran ini juga akan terintegrasi dengan kegiatan lain seperti bonsai, dan kuliner,” ujarnya. Menurutnya, kombinasi berbagai pameran tersebut akan menjadikan JEC ramai dengan aktivitas indoor dan outdoor yang menyatu dengan semangat kreativitas.
Baca Juga : Lalamove Ride Masuk Yogyakarta, Hadirkan Pilihan Transportasi Hemat dan Praktis bagi Warga
Ahmad menambahkan, panitia juga menyiapkan paket wisata industri yang akan membawa para tamu dan pembeli mancanegara mengunjungi sentra-sentra kerajinan di Yogyakarta. Program ini diharapkan mampu memperlihatkan langsung kualitas dan proses kreatif industri kerajinan lokal.
Sementara itu, Ketua ASEPHI DIY Emirita Pratiwi, menjelaskan bahwa peserta pameran didominasi merek-merek unggulan dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera hingga Lombok. “Mayoritas masih batik, tetapi banyak inovasi baru yang memadukan bahan seperti lurik, jumputan, dan teknik modern. Pelaku industri kini semakin berani mengeksplorasi produk mereka,” tuturnya.
Emirita menegaskan bahwa INACRAFT telah dikenal sebagai pameran acuan kualitas ekspor di tingkat nasional. Dengan hadirnya edisi di Yogyakarta, standar yang sama juga akan diterapkan. “Kami berharap seluruh BPD ASEPHI dari Indonesia dapat terlibat untuk memberikan ruang lebih luas bagi UKM kreatif memamerkan produk terbaik mereka,” katanya.
Pemindahan sebagian penyelenggaraan INACRAFT ke Yogyakarta juga menjadi solusi bagi banyak pelaku industri kreatif yang tidak mendapatkan slot di Jakarta karena keterbatasan ruang. “Dengan dibukanya edisi Yogyakarta, para pelaku IKM akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk masuk ke pasar pameran besar,” tambah Emirita.
Padi Reborn Bawakan 8 Judul, Obati Rindu Tamu Perayaan Satu Dekade DRW Skincare
Lebih jauh, INACRAFT 2026 juga akan mengundang buyer internasional dari kawasan ASEAN, Asia, hingga Eropa. Diharapkan, kehadiran para pembeli mancanegara ini dapat membuka jaringan baru dan memperluas akses ekspor bagi produk kerajinan Indonesia.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan beragam pameran pendamping, Yogyakarta bersiap menjadi magnet baru bagi industri kerajinan, seni, dan ekonomi kreatif nasional. INACRAFT 2026 pun diharapkan menjadi momentum kebangkitan baru bagi pelaku UKM untuk menjejak pasar global. (Chaidir)
- Penulis: Chaidir






Saat ini belum ada komentar